Jumat, 10 Oktober 2014

Cara membuat hormone Organik



Fungsi hormon bagi tanaman yaitu mengatur pertumbuhan. Tanaman dapat tumbuh dengan cepat karena ketersediaan hara dan air yang cukup serta asupan hormon dari luar yang optimum. Selain itu pengaruh lingkungan juga sangat berperan.
Secara alamiah hormon dibentuk dalam tubuh tanaman. Kerja hormon tidak pada tempat dimana hormon itu diproduksi. Sebagai contoh auksin, hormon ini di bentuk di pucuk batang dan bekerja di akar sebagai zat pengatur perakaran.
Hormon-hormon dari tanaman berada pada bagian-bagian tanaman. Hormon auksin banyak tersedia pada kecambah (toge), hormon sitokinin banyak tersedia pada hati ikan dan air kelapa dan hormon giberelin banyak tersedia di biji jagung.
Banyak hormon-hormon kimiawi yang berkembang di pasaran. Tentu sudah bukan rahasia lagi kalau yang kimiawi menyimpan ketidaktenangan akan bahayanya. Oleh karena itu cukup bijak bila penggunaan hormon tanaman organik mulai menggantinya.

Langkah-langkah membuat hormon organik yaitu:
1. Kelompokkan sumber hormon dan jangan dicampur jadi satu karena tiap hormon memiliki   fungsinya masing-masing dan bisa bertolak belakang satu sama lain. Bahan pokok ini diperlukan sebanyak 1 kg.
2. Lakukan penghancuran dengan blender agar proses dekomposisi menjadi lebih cepat. Jangan     lupa tambahkan 1 liter air dan 30 gram gula saat menghancurkan.
3. Saring sehingga ampas tidak terbawa agar memudahkan aplikasi dengan sprayer.
4. Fermentasikan dengan menambahkan starter seperti EM-4 sebanyak 1 tutup botol (10 ml).
5. Tutup rapat hingga hari kelima kemudian buka.
6. Buka dan tutup lagi setiap 2 hari sekali hingga hari ke 15.
7. Biarkan hingga mengendap, pisahkan cairan bening untuk diaplikasikan ke tanaman
8. Takarannya 1 tutup botol (10 ml) dicampur 2 liter air
semoga bermanfaat y...

Kamis, 03 April 2014

Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu


Rebung atau tunas bambu yang masih muda, selain digunakan oleh ibu-ibu untuk membuat sayuran (di daerah jawa),  ternyata bisa dimanfaatkan dalam dunia pertanian. Rebung digunakan sebagai bahan untuk membuat mol (mikroorganisme lokal) karena banyak mengandung mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Mol dari rebung bambu berfungsi sebagai zat perangsang pertumbuhan pada fase vegetatif 




Bahan:
-           2 buah rebung bambu kurang lebih 3 Kg
-           Air beras 5 liter
-           1 buah maja yang sudah matang,  jika tidak   ada dapat diganti dengan
   gula merah 1,5 ons       
                          
Cara Pembuatan:
-           Rebung bambu ditumbuk halus atau diiris-iris  kemudian masukan kedalam ember atau tong plastik
-           Campurkan dengan buah maja yang sudah dihaluskan
-           Tambahkan gula merah yang telah dihaluskan dan aduk   sampai rata
-           Rendam dengan air cucian beras sebanyak 5 liter
-           Tutup rapat ember/tong dengan plastik, dan berikan slang  plastik yang disambungkan dengan air yang berada pada   botol. Biarkan selama 15 hari 

Cara Penggunaan:
a.       Pengomposan; dapat digunakan sebagai dekomposer dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1 liter cairan MOL   dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula   merah 1 ons dan aduk hingga rata, siramkan pada  saat proses pembuatan kompos 
b.    Pengunaan pada tanaman; penyemrotan dilakukan   pada pagi/sore hari dengan konsentrasi 400 cc cairan dicampur dengan 14 liter air tawar pada umur 10, 20, 30 dan 40 hari setelah tanam

Mikroorganisme Lokal (MOL) Daun Gamal


Bahan :
       750 gram daun gamal
       2 %  gula merah / buah maja/ tetes
       Air leri secukupnya
Cara Pembuatan :
  1. Daun gamal diiris kecil-kecil
  2. Gula merah diiris halus
  3. Masukkan bahan dalam kaleng
  4. Tambahkan gula merah
  5. Tuang air leri sampai tenggelam
Fermentasi  selama 14 – 21 hari
Untuk penggunaannya sama dengan mol bonggol pisang.

Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang


Tanaman pisang yang ada di sekitar kita ternyata mempunyai banyak manfaat yang bisa kiata ambil, mulai dari buah, daun, jantung pisang, sampai bonggol pisangnya. Selain buahnya yang sudah sangat umum kita manfaatkan sebagai bahan pangan, ternyata bagian bonggol pisang pun bisa kita ambil manfaatnya, yaitu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan MOL yang banyak mengandung unsur N.

Kali ini saya sampaikan bagaimana cara membuat mol dari bonggol pisang dan cara penggunaannya.


Bahan-bahan yang harus disiapkan antara lain:
-           Bonggol pisang 5 Kg
-           Gula merah 1 Kg
-           Air beras 10 liter

Cara Pembuatan:
-           Bonggol pisang ditumbuk/dihaluskan, kemudian   dimasukan bersama air beras
-           Masukan gula merah sambil diaduk rata
-           Simpan ditempat drum/tong plastik
-           Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan   cara memasukan slang plastik yang    dihubungkan   dengan botol yang  sudah terisi air
-           Biarkan selama 15 hari

Cara Pengunaan
a. Pengomposan; dapat digunakan sebagai dekomposer
    dengan konsentrasi 1:5 (artinya 1 liter cairan MOL
    dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula
    merah 1 ons dan aduk hingga rata, siramkan pada
    saat proses pembuatan kompos  
b. Penggunaan pada tanaman; semprotkan pada berbagai jenis
    tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter
    air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga
    generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40
    Semprotkan pada pagi/sore hari, hindari penyemprotan pada
    siang hari.

Catatan:
           Sebagai zat perangsang pertumbuhan pada fase   vegetatif
           Sebagai Dekomposer waktu pengomposan