Jumat, 28 Agustus 2015

Cara Penanaman Jagung


Penanaman jagung bisa dilakukan di berbagai lahan, mulai  tegalan, pekarangan maupun di lahan sawah. Penanaman jagung dilahan tegalan biasanya dilakukan pada musim labuhan yaitu awal musim hujan sekitar bulan September - November atau pada musim marengan yaitu bulan Februari - April. Dan penanaman jagung di lahan sawah dapat dilakukan pada musim labuhan, musim marengan dan musim kemarau. Pada penanaman jagung musim labuhan jagung yang akan ditanam harus dipilih varietas jagung genjah, sehingga tersedia waktu untuk persiapan penanaman padi.
Setelah penanaman jagung dilakukan tahapan proses berkutnya yang juga harus dilakukan oleh petani jagung adalah melakukan tatalaksana penanaman jagung yang terdiri dari pengaturan pola tanam jagung, jarak penanaman jagung dan cara penanaman jagung


 1.      Pola tanam jagung
Penanamnan jagung di Indonesia umumnya tidak ditanam tersendiri atau sebagai tanaman monokulture tetapi ditanam dengan tanaman yang lainnya yang dikenal dengan tanaman tumpangsari. Dilahan kering penanaman jagung ditumpangsarikan dengan padi gogo, kacang tanah atau juga kedele. Banyak alternatif pola tanam tanaman jagung dengan tanaman yang lainnya antara lain dengan pola tanam padi gogo + jagung + ubi kayu dengan tanaman sisipan kacang tanah + kacang tunggak.

2.      Jarak penanaman jagung
Jarak antar tanaman harus diatur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan mudah untuk perawatan tanaman. Teknologi jarak tanam jagung yang dianjurkan misalnya untuk Jagung Hibrida C I dianjurkan menggunakan jarak tanam 25 cm x 75 cm dengan satu benih perlubang. Sedangkan untuk jagung hibrida CPI - I dianjurkan jarak tanamnya 40 cm x 80 cm dengan dua benih perlubangnya. Untuk jenis jagung hibrida lainnya jarak tanam menyesuaikan dengan petunjuk yang ada pada label pembungkus benih jagung..
Selain itu  jarak tanam jagung harus menyesuaikan dengan umur panen. Semakin panjang umur tanaman maka tanaman akan semakin tinggi dan dapat dipastikan membutuhkan ruang lahan yang lebih luas. Pada tanaman jagung berumur panjang dengan waktu panen lebih dari 100 hari setelah tanam jarak tanam yang dianjurkan 100 cm x 40 cm dengan 2 tanaman per lubangnya dan untuk jarak tanam 100 cm x 25 cm dengan penanaman 1 tanaman perlubangnya. Bagi tanaman jagung berumur sedang dengan umur panen 80 – 100 hari, jarak tanam dianjurkan 75 cm x 25 cm dengan 1 tanaman setiap lubangnya. Untuk tanaman jagung yang berumur pendek dengan umur panen kurang dari 80 hari jarak tanam yang dianjurkan 50 cm x 20 cm dengan 1 tanaman perlubangnya. 

3. Cara penanaman jagung
Penanaman jagung hibrida maupun bukan jagung hibrida dilakukan dengan lubang dengan menggunakan alat tugal maupun ponjo.Tugal atau ponjo terbuat dari kayu dengan salah satu ujungnya dibuat runcing. Tugal dibuat sesuai kebutuhan yaitu bermata tunggal,bermata dua dan bermata tiga.
Penggunaan tugal dilakukan dengan cara menancapkan ujung tugal kedalam tanah sesuai dengan jarak tanam yang akan digunakan. Kedalaman lubang tanam sangat tergantung dari kondisi kelembaban tanah. Pada tanah yang lembab kedalaman lubang sekitar 2, 5 cm dan untuk keadaan tanah yang cukup kering kedalaman lubang mencapai 5 cm. Setelah lubang tanam terbentuk benih jagung yang sudah disiapkan dapat dimasukkan kedalam lubang dan kemudian ditutup dengan sedikit tanah yang gembur.
Pada penanaman jagung monokultur cara penanamannya  sebagaimana berikut :
a. Buat lubang tanaman dengan menggunakan tugal sedalam 2 – 5 cm
b. Lubang tanam diatur, jarak tanamnya 100 cm x 40 cm atau 100 cm x 25 cm
c. Untuk jarak tanam 100 cm x 40 cm menggunakan benih jagung 2 butir per lubang
    tanam. Untuk jarak tanam 100 cm x 25 cm benih jagung yang diperlukan 1 butir per lubang
d. Selanjutnya lubang dapat ditutup dengan menggunakan tanah tipis tanpa dipadatkan. 
Demikian sedikit tulisan tentang tata laksana penanaman jagung. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman...

Sumber : dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar