Minggu, 19 November 2017

BUDIDAYA KACANG PANJANG

Siapa yang gak tahu kacang panjang..?? ya... kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim. Daunnya bersifat majemuk, tersusun atas tiga helai. Batangnya liat dan sedikit berbulu. Akarnya mempunyai bintil yang dapat mengikat nitrogen (N) dari udara. Hal ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Bunganya berbentuk kupu-kupu, setiap  tangkai mempunyai 3-5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru, atau ungu. Kacang panjang merupakan tanaman menyerbuk sendiri, namun penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi sekitar 10%. Tidak setiap bunga dapat menjadi buah, hanya 1-4 bunga yang dapat menjadi buah. Buahnya berbentuk polong bulat panjang dan ramping. Panjang polong sekitar 10-80 cm. Warna polong muda hijau sampai hijau keputihan, setelah tua warna polong menjadi putih kekuningan.

Sebelum lebih jauh mengenai budidayanya, yuk kita simak klasifikasi dari tanaman kacang panjang ini. Susunan klasifikasi kacang panjang secara lengkap menurut salah

Selasa, 14 November 2017

Gadung Klon-21, Mangga Alpukat Khas Pasuruan

Pasuruan seharusnya  disebut sebagai salah satu daerah produsen mangga terbesar di Jawa Timur, atau bahkan di Tanah Air, tapi sampai saat ini Probolinggo yang memang bersebelahan dengan Pasuruan masih terkenal dengan sebutan "Kota Mangga", mungkin karena secara kasat mata kalo kita lewat Kota Probolinggo memang banyak kita jumpai pedagang-pedagang  buah mangga yang berjejer di pinggir jalan. Selain sebagai daerah produsen mangga terbesar, Pasuruan   juga merupakan satu-satunya daerah yang memiliki kebun koleksi mangga yang berfungsi sebagai koleksi plasma nutfah mangga terlengkap di Asia Tenggara, wauuuwww.. ..  keren bukan..??
Usut punya usut nih.. ternyata mangga produksi Pasuruan khususnya Mangga Gadung Klon 21  banyak yang dijual ke luar kota, secara eksklusif, yaitu melaui pesanan, maupun tradisional dengan cara borongan. Hal ini dapat dijumpai ketika tim agritani mengunjungi budi daya tanaman mangga dengan model "estate" di Desa Oro-oro Ombo Wetan, Kecamaatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, musim panen saaat ini.
Banyak rekan-rekan bisnis Agritani yang  menanyakan mangga Pasuruan yang lezat karena dipanen

Kamis, 02 November 2017

Mencegah Penyakit Patek Busuk Buah (antraknose) Pada Tanaman Cabe

foto: Balitbangtang
Salah satu penyakit yang menjadi momok bagi petani cabe yaitu Patek. Serangan penyakit patek, busuk buah atau antraknosa pada tanaman cabe dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar dan bahkan serangan penyakit ini menimbulkan kegagalan panen yang diakibatkan rusaknya buah cabe. Para petani kita dalam budidaya cabe pada umumnya belum menerapkan sepenuhnya kaidah-kaidah budidaya cabe yang benar (tradional) sehingga mengakibatkan usaha agribisnya belum memberikan hasil yang optimal dan banyak merugi.

Untuk memperbaiki dalam pengelolaan budidaya cabe perlu menerapkan Standar Opersional Prosedor (SOP) yang berdasarkan atas norma budidaya yang baik dan benar (Good Agriculture Praktices/GAP)

Kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilakukan dengan sistem terpadu untuk menurunkan populasi OPT atau intensitas serangan sehingga tidak merugikan secara ekonomis dan aman bagi lingkungan. Salah satu kegiatan pengendalian OPT yang sangat menentukan keberhasilan usaha agribisnis cabe yang merugikan petani adalah serangan penyakit patek atau antraknosa pada tanaman cabe.
Penyakit patek atau antraknosa yang menyerang pada tanaman cabe yang disebabkan oleh penyakit patek atau antraknosa menyerang tanaman pada saat kelembaban udara tinggi ± 95 % dan suhu udara rendah dibawah 320 C dan cendawan tersebut bila menyerang pada biji cabe dapat bertahan hingga 9 bulan.

Gejala serangan penyakit patek atau antraknosa awal berupa bercak coklat kehitaman pada permukaan buah cabe, kemudian menjadi busuk lunak. Pada bagian tengah bercak terdapat kumpulan-kumpulan titik-titik hitam yang merupakan koloni cendawan. Pada bagian tengah buah tampak bercak kumpulan titik hitam yang merupakan kelompok seta dan konidium. Sedangkan tanaman yang terserang patek akibat infeksi cendawan gloesperium sp. Menunjukkan bercak coklat dengan bintik berlekuk. Pada bagian tepi bintik tersebut berwarna kuning membesar dan memanjang. Jika kelembaban tinggi cendawan akan membentuk lingkaran memusat atau konsintrik berwarna merah jambu. Serangan berat akan menyebabkan seluruh buah keriput dan mongering. Warna kulit buah menyerupai jerami padi dan dalam kondisi cuaca panas dan lembab dapat mempercepat perkembangan penyakit ini.

Pengendalian serangan penyakit patek, busuk buah atau antraknosa
a. Perlakuan biji benih cabe dengan cara merendam biji dalam air panas (550C) selama 30 menit atau perlakuan dengan fungisida sistemik golongan Triazole dan Pryrimidian (0,05 – 0,1 %)
b. Melakukan sanitasi rumput –rumput disekeliling tanaman dan buah cabe yang terserang penyakit patek, busuk buah atau antraknosa buahnya dikumpulkan dan dimusnakan.
c. Menanam benih yang bebas pathogen pada lahan yang tidak kontaminasi oleh pathogen penyakit patek, busuk buah atau antraknosa, baik itu di pesemaian atau di lahan usahatani.
d. Menanam cabe varietas genjah untuk menghindari infeksi, yaitu usaha memperpendek periode ekspose tanaman terhadap sumber inokulum.
e. Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang solanaceae
f. Memperbaiki aerasi tanah agar tidak terjadi genangan air dan kelembaban yang cukup tinggi, dengan membuat guludan setinggi 40 – 50 cm.
g. Memanfaatkan agens antagonis Trichoderma spp dan Gliocladium spp. Mengaplikasikan pada kantong pesemaian sebanyak 5 gram per kantong diaplikasikan 3 hari sebelum benih ditanam atau bersamaan dengan penanaman benih cabe.
h. Memanfaatkan mikroba antagonis Psudomonas Fluorescens dan Bacillus subtilis, diaplikasikan muai fase pembungaan hingga 2 setelah pembungaan dengan selang waktu 1 minggu.
i. Apa bila gejala serangan penyakit pada buah semakin meluas dapat digunakan fungisida yang afektif dan sudah terdaftar/dianjurkan.

Sumber : Balitbangtang Direktorat Tanaman Hias Direktorat Jenderal


Bagi rekan-rekan petani yang membutuhkan agen hayati pengendali penyakit pada cabe seperti layu fusarium, busuk batang, busuk akar, ralstonia dan patek/antraknosa, Agritani menyediakan agen hayati tersebut dg merk dagang "Äntagonis plus".


Selasa, 15 Agustus 2017

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman/OPT pada Bawang Merah

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah faktor pembatas produksi tanaman di Indonesia, baik tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan. Organisme Pengganggu Tanaman, secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama, penyakit dan gulma. Hama dapat menimbulkan gangguan pada tanaman secara fisik, dapat disebabkan oleh serangga tungau, vertebrata dan molusca. Sedangkan penyakit menimbulkan gangguan fisiologis pada tanaman, disebabkan oleh cendawan, bakteri, fitoplasma dan virus. Perkembangan hama dan penyakit sangat dipengaruhi oleh dinamika faktor iklim, sehingga tidak heran jika pada musim penghujan, sangat disibukkan oleh masalah penyakit tanaman.

Hama Penting Pada Tanaman Bawang Merah
1. Ulat bawang (Spodoptera exigua atau S. litura)
Telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas. Telur akan menetas dalam waktu 5-7 hari pada kondisi normal. Telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan.

Antraknosa pd Tanaman Hortikultura

Apa itu Penyakit Antraknosa ? Patogen tanaman merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman (OPT) yang mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Fungsi fisiologis tanaman merupakan rangkaian aktifitas pada tanaman untuk melangsungkan hidup salah satunya adalah fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukkan energi dari CO2 dan H2O, selanjutnya energi yang dihasilkan digunakan untuk pembentukkan organ tanaman, salah satunya adalah pembentukan buah. Gangguan fungsi fisiologis yang disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman menyebabkan tanaman sulit untuk berbuah bahkan sampai tidak menghasilkan buah (Sibarani, 2008).
Cendawan merupakan salah satu OPT yang dilaporkan banyak menyerang tanaman hortikultura.
Cendawan yang menyerang tanaman hortikultura pada umumnya adalah Botryodiplodia sp., Fusarium sp., Chepalosporium sp., dan yang sering menyebabkan penyusutan hasil produksi adalah Colletotrichum sp. penyebab penyakit antraknosa yang menyerang baik pada saat prapanen, penyimpanan (di pedagang pengumpul), dan saat pemasaran (di pasar buah dan pasar swalayan) (Sari, 2006).

Minggu, 23 Juli 2017

Budidaya Padi Jajar Legowo Super

Para pengunjung agritani sudah pernah baca dong artikel Sistem Jajar Legowo... Nah seiring berkembangnya teknologi, belakangan terdengar santer juga penyempurnaan dari sistem jajar legowo tadi yang dikasih nama Budidaya Padi Jajar Legowo Super. Mungkin jarak tanam nya tetap ya pakai jajar legowo, tetapi teknik ini pastinya dilengkapi dengan teknologi A, B, C dan yang lainnya, sehingga jadilah Jajar Legowo Super..

 Perbedaan jajar legowo dan jajar legowo super dapat terlihat seperti berikut ini:
 (a) Jajar Legowo (Jarwo): merupakan sistem tanam pindah dimana antara 2 barisan tanaman padi terdapat lorong kosong memanjang sejajar dengan barisan tanaman padi, sedangkan dalam barisan menjadi setengah jarak tanam antar baris;
(b) Jajar Legowo Super (Jarwo Super): Sistem produksi padi yang mengimplementasikan secara terpadu teknologi budidaya padi terbaik dari inovasi Balitbangtan berbasis cara tanam jajar legowo yang meliputi, VUB dengan potensi hasil tinggi, biodekomposer, pupuk hayati, pemupukan berimbang, pengendalian OPT dengan pestisida nabati, dan penggunaan alsintan (khususnya transplanter dan combine harvester) untuk menekan biaya tenaga kerja.
Adapun komponen teknologi jajar legowo super diantaranya adalah:

Kamis, 20 Juli 2017

Pengiriman Suplemen Ternak BioTerna dan Pupuk Hayati BioTan10

Pengiriman Suplemen Ternak BioTerna Dan Pupuk Hayati BioTan10 Ke Dumai Prop. Riau

Berikut salah satu dokumentasi Produk Agritani yang siap dikirim ke Dumai 



Dengan Jasa Ekspedisi langganan Agritani, Inshaallah produk-produk Agritani selama ini sampai ke alamat tujuan dengan tepat waktu.




Senin, 03 Juli 2017

Pupuk Hayati Primanu



Pupuk PRIMANU merupakan pupuk hayati cair (PHC) dan dekomposer yang berfungsi memperbaiki unsur hara pada tanah, pengatur tumbuh tanaman-tanaman (baik pada pertanian, peternakan, maupun perkebunan), serta menyuburkan tanaman yang berujung pada hasil panen yang lebih. Dengan mikroorganisme yang terkandung di dalamnya, Pupuk Hayati Primanu telah menjadi salah satu pupuk hayati terbaik.





Keunggulan Pupuk Hayati Primanu:
1.    Mengurangi kebutuhan pupuk kimia
2.    Menyediakan unsur N dan melarutkan P dan K
3.    Merangsang pertumbuhan tanaman sehingga kesuburannya meningkat
4.    Penyediaan unsur tanah
5.    Meningkatkan hasil tanam dan juga kualitas hasil panen
6.    Menyuplai probiotik tanaman, tanaman jadi tahan terhadap hama dan penyakit

Kamis, 08 Juni 2017

Pupuk Hayati Biotan 10 untuk Hasil Maksimal

Bio Tan 10 adalah produk pupuk cair terbaik di kelasnya, yang dibuat dari berbagai bahan baku organik pilihan, tumbuhan dan mineral alami dengan melalui penelitian, uji efektifitas secara ilmiah dan praktek di lapangan. Bio Tan 10 merupakan pupuk hayati plus organik cair yang dapat diandalkan untuk meningkatkan produksi pertanian.

Info lebih lengkap, Kunjungi juga Biotan10, Pupuk Hayati Terlengkap

Kegunaan Bio Tan 10
1.       Mengandung hormon pertumbuhan alami
2.       Memperbaiki struktur tanah sehingga tanah lebih subur dan gembur
3.       Pertumbuhan tanaman lebih cepat sehingga panen lebih cepat
4.       Mengandung mikroorganisme dan enzim yang bermanfaat sebagai pengurai residu pupuk kimia dan pestisida
5.       Meningkatkan system kekebalan tanaman dari hama dan penyakit
6.       Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia sekitar 30-50%
7.     Dapat meningkatkan hasil panen sekitar 20-30%

Dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman

Berikut gambar beberapa tanaman yang menggunakan Pupuk Hayati Biotan10:

Kamis, 12 Januari 2017

Aplikasi Pupuk Hayati BioTan 10 pada Tanaman Padi

Agritani sudah beberapa kali menggunakan pupuk hayati BioTan 10. Dengan kandungan Mikroorganisme yang lengkap dan unsur hara makro dan mikro, serta dilengkapi dengan hormon tanaman, pertumbuhan tanaman padi lebih optimal dan hasil panen pun meningkat.
Keunggulan lain dengan menggunakan pupuk hayati BioTan 10 ini adalah kebutuhan pupuk kimia juga berkurang.



Kegunaan Bio Tan 10
1.       Mengandung hormon pertumbuhan alami
2.       Memperbaiki struktur tanah sehingga tanah lebih subur dan gembur
3.       Pertumbuhan tanaman lebih cepat sehingga panen lebih cepat
4.       Mengandung mikroorganisme dan enzim yang bermanfaat sebagai pengurai residu pupuk kimia dan pestisida
5.       Meningkatkan system kekebalan tanaman dari hama dan penyakit
6.       Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia sekitar 30-50%
Dapat meningkatkan hasil panen sekitar 20-30%

Berikut gambar perkembangan tanaman padi di lahan agritani:





Dengan Pupuk Hayati BioTan 10, alhamdulillah musim terakhir kemarin produktivitas padi 9 ton/ha, itu hasil riil lho.. bukan ubinan.
Semoga artikel ini bermanfaat, dan semoga banyak petani yang mau menggunakan pupuk hayati