Sabtu, 14 Maret 2015

Menjadi Milyuner dengan Bertanam Jahe Merah


Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Batangnya tumbuh tegak lurus, terdiri dari seludang-seludang daun dan pelepah-pelepah daun yang menutupi batang. Bagian luar batang agak licin dan sedikit mengkilap. Batang ini biasanya basah dan banyak mengandung air, sehingga tergolong tanaman herba. Salah satu jenis jahe yang memiliki nilai ekonomis adalah jahe merah karena kandungan minyak atsiri yang  tinggi. 
Bertanam rimpang jahe merah berpotensi menjadi jutawan. Koq bisa ya… Memang pasarnya cukup besar dari wedang jahe, permen jahe, bandrekn, dan digunakan sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue hingga industri farmasi seperti parfum dan kosmetik. Dan sekarang sudah ada teknik baru untuk membudidayakan jahe ini, yaitu budidaya jahe menggunakan polybag atau karung.

Faktor yang Memungkinkan Budidaya Jahe Merah Menguntungkan
1.   Permintaan terhadap Jahe Merah masih cukup tinggi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
2.  Tanaman Jahe bisa tumbuh pada ketinggian 0 – 2.000 m.dpl. sehingga cakupan tempat budidaya relatif luas.
3.  Teknis budidaya relatif mudah, dengan menggunakan media tanam di dalam polybag ataupun karung bisa dilakukan
4.   Harga jual jahe merah menurut perkembangan pasar saat ini nilai ekonomi olahan lebih tinggi dibanding harga jahe mentah.
5.     Belum begitu banyak yang melakukan budidaya jahe.
6.    Biaya yang harus dikeluarkan relatif rendah. Kita hanya perlu menyediakan polybag atau karung, tanah, pupuk, dan bibit serta biaya pemeliharaan yang tidak begitu besar, apalagi bila dilakukan oleh kita sendiri.
Salah satu pembudi daya jahe merah mengatakan menanam jahe merah dengan media karung atau polybag tidak ribet dan tidak memakan tempat besar namun hasilnya bisa tinggi. Misalnya jika menggunakan tanah di kebun, hasil yang didapat untuk sekali panen hanya 1-5 kg, sementara di dalam karung antara 10-20 kg.
Keuntungan lainnya, waktu tanam menggunakan media karung atau polybag lebih singkat, hanya 8-10 bulan. Sementara di dalam lahan kebun harus lebih dari satu tahun. Selain itu, lahan di kebun kurang bagus jika terus-terusan ditanam jahe, kualitas tanah akan berkurang, panas, dan unsur haranya habis.
Keuntungan menggunakan karung atau polybag simpel. Dia memberikan estimasi pengeluaran dan hasilnya, misalnya untuk satu karung diisi cukup dengan satu tunas dengan harga bibit kisaran Rp.400 hingga Rp.1.000 Dalam waktu 8 hingga 10 bulan atau paling lama 1 tahunan, bisa menghasilkan minimal 10-20 kg. “Keuntungannya bisa dihitung sendiri, harga per kilogram jahe yang cukup tinggi dikalikan dengan jumlah karung yang tersedia.

Persiapan bibit.
Bahan bibit diambil dari kebun, dipilih dari tanaman yang sudah tua, berumur 10 bulan ke atas dan pilih fisiknya besar, warnanya cerah, sehat dan tidak terluka/lecet alias mulus abis. Setelah diseleksi, rimpang jahe di jemur tidak sampai kering, kemudian simpan dalam suhu ruang sekitar 1 – 1,5 bulan.

  Perlakuan bibit.
Rimpang jahe simpanan di ambil setelah itu patahkan/potong dengan tangan, setiap potong memiliki 3-5 mata tunas setelah itu di jemur 1 hari. Keesokan harinya, potongan tersebut dimasukkan wadah/keranjang yang berlobang/karung goni lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1-2 menit, kemudian keringkan.

Persiapan bedeng semai dan penyemaian bibit.
Lahan bedengan dibersihkan dari gulma dan ratakan, bagian dasar ditabur abu/sekam/gergajian setebal 5-10 cm. di atasnya beri lapisan tanah dan pasir halus/ladu tebal sekitar 5 cm lalu bibit taruh berjajar merata di atasnya. Kemudian ditutup dengan ladu. Pasang bambu dan di plengkung dengan tinggi 40 cm kemudian tutup plastik. Penyemaian ini berguna agar benih berkecambah/tumbuh  serempak. Di persemaian kurang lebih sampai berumur 3 – 5 minggu siap tanam.
Media tanam.
Siapkan pupuk kandang, pasir halus, sekam bakar/abu, tanah, khusus untuk pemberian dolomit dan NPK: 1% dari semua campuran dan MOL (stater mikroba) setelah itu campur/aduk merata tutup dengan plastik, setiap pagi selama 7 – 15 hari media tanam diaduk-aduk jangan lupa setelah selesai tutup plastik kembali. Setelah itu media siap digunakan
Penanaman
Persiapkan polibag plastik hitam ukuran 60 x 60 cm atau karung , kemudian di tekuk melebar masukkan media tanam yang telah disiapkan tanah campur kompos atau pupuk kandang.. seleksi bibit dipersemaian pilih yang sehat dan bongsor, dengan cara di congkel setelah itu tanam. Kemudian ditata rapi dalam bedengan. di atas bedengan pasang paranet tinggi 1.5 m guna peneduh/mengurangi terik dan curah hujan.
Perawatan
Perawatan yang dilakukan untuk penanaman jahe terbilang sederhana dan tidak ribet. Penyiraman dilakukan setiap 2 – 3 minggu dan dengan waktu yang sama siram air di campur pupuk organik  media tanamnya . Bila ada hama dan penyakit segera di semprot insektisida atau fungisida organik. Setiap 25 hari sejak umur pertumbuhan tambahkan media tanam setinggi 10 cm dan bersihkan gulma di sekitar tanaman.

Pemanenan rimpang jahe merah dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9-10 bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang utama yang baik/super dengan rimpang pocelan, untuk menghindari penurunan kualitas jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.
Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah
Analisa ini saya hitung secara praktis berdasarkan rencana penanaman pada 500 karung media tanam. Yang diperhitungkan adalah total biaya yang dikeluarkan meliputi modal awal dan biaya pemeliharaan dibandingkan dengan target pemasukan uang berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe.
1. Biaya yang di keluarkan meliputi :
Karung : 500 karung x Rp. 1000,- = Rp. 500.000,-
Pupuk kompos + media : 500 karung x Rp. 3.500- = Rp. 1.750.000,-
Pupuk NPK : 500 karung x Rp. 2.000,- = Rp. 500.000,-
Bibit Jahe : 3 tunas/karung = 1500 x  Rp. 1.000,- = Rp. 1.500.000,-
Pupuk Cair / MOL : Rp.100.000,-
Lain-lain : = Rp.500.000,- TOTAL Biaya yang di keluarkan = Rp.4.850.000,-
2. Hasil Penjualan Jahe Merah
Berdasarkan pengalaman dan informasi dari petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat mencapai 10-25 kg/karung. Anggaplah hasil yang diperoleh 15 kg/karung
Jadi asumsi perkiraan total hasil panen 500 karung x 15 kg = 7.500 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000 – Rp.15.000,- tergantung pembeli dan kualitas tentunya. harga jual yang akan saya peroleh anggap saja rendah yaitu Rp. 8.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg).
Hasil penjualan : 7.500 kg x Rp. 8.000 = Rp. 60.000.000,-
Keuntungan atau laba : Rp. 60.000.000,- – Rp. 4.850.000,- = Rp. 55.150.000,-
Menanam jahe merah ternyata sangat menngiurkan bukan..?
Selamat mencoba…

2 komentar:

  1. harus punya halaman yang luas yahh
    http://www.cari-barang.com/

    BalasHapus
  2. DIMANAKAH BISA DAPATKAN BIBITNYA.. MOHON PETUNJUK YANG DEKAT DENGAN PURWOREJO. TRIMS

    BalasHapus