Unsur Nitrogen (N)
merupakan unsur yang sangat diperlukan bagi tanaman padi dan dapat mempengaruhi
semua parameter yang mendukung hasil. Unsur N akan mempercepat pertumbuhan
tanaman, memperbesar ukuran daun dan meningkatkan jumlah butir per malai. Warna
daun yang merupakan indikator status N tanaman, berkaitan erat dengan tingkat
fotosistesis daun dan produksi tanaman. Ketika cukup N diberikan kepada
tanaman, kebutuhan akan hara-hara lain seperti P dan K akan meningkat. Kahat N
mengakibatkan berkurangnya anakan, daun mengecil dan tanaman menjadi pendek,
dan jumlah gabah berkurang.
Gejala kahat N
Tanaman padi yang kekurangan N akan kerdil, berwarna
kekuningan. Daun-daun yang lebih tua atau seluruh tanaman berwarna hijau kekuningan.
Daun-daun tua atau kadang-kadang semua tanaman menjadi hijau muda dan khlorotik
di pucuknya. Dalam keadaan stress N berat, daun akan mati. Kecuali untuk daun
muda, yang lebih hijau, daun sempit, pendek, tegak, berwarna hijau kekuningan.
Seluruh tanaman dapat tampak kekuningan. Gejala fisual kahat N dapat serupa
dengan gejala kahat S, akan tetapi S kurang umum terjadi dan cenderung awalnya
mempengaruhi daun-daun muda atau seluruh daun tanaman.
Penyebab kahat N.
Kahat N dapat disebabkan karena: 1) Rendahnya daya pasok N
tanah; 2) Pupuk N an organik yang diberikan tidak cukup; 3) Efisiensi pemakaian
pupuk N rendah (kehilangan akibat volatilisasi,denitrifikasi, waktu pemberian
dan penempatan pupuk yang salah, pencucian dan aliran permukaan). Pasokan N tanah
biasanya tidak mencukupi untuk mendukung hasil yang lebih tinggi dari varietas
unggul sehingga kahat N umum terjadi di semua daerah utama padi.
Terjadinya kahat N
Terjadinya kahat N
Kahat N dapat
terjadi pada tanah dengan kandungan bahan organik yang sangat rendah, misal
kurang dari 0,5% C-organik, tanah bertekstur kasar dan masam. Kahat N juga
terjadi pada tanah miskin pasokan N asli, misal tanah sulfat masam, salin,
kahat P, dan sawah berdrainase buruk. Disamping itu juga terjadi pada tanah
alkalin dan berkapur miskin bahan organik. Kahat N ini sering muncul pada tahap
pertumbuhan kritis seperti pertumbuhan anakan dan primordia, yaitu ketika N
banyak dibutuhkan.
Pengaruh genagan terhadap ketersediaan dan penyerapan N
Kalau pupuk NH4
(missal urea) dibenamkan ke lapisan reduksi tanah setelah digenangi, maka NH4+
diikat pada koloid tanah, untuk sementara di-imobilisasi oleh mikroba-mikroba
tanah atau diikat secara aboitik pada komponen-komponen bahan organik tanah
seperti senyawa-senyawa fenol. Kehilangan karena perkolasi biasanya sedikit ,
kecuali di tanah dengan tekstur kasar.
Urea susulan dengan cepat dihidrolisis ( dalam 2-4 hari), dan mudah hilang melalui volatisasi NH3. Setelah pertengahan fase pembentukan anakan, ketika sistem perakaran yang rapat dengan banyak akar rambut telah terbentuk, tingkat penyerapan N yang disebar ke air tergenang bisa besar( ? 10 kg/ha/hari) sejalan dengan rendahnya kehilangan karena volatilisasi NH2.
Urea susulan dengan cepat dihidrolisis ( dalam 2-4 hari), dan mudah hilang melalui volatisasi NH3. Setelah pertengahan fase pembentukan anakan, ketika sistem perakaran yang rapat dengan banyak akar rambut telah terbentuk, tingkat penyerapan N yang disebar ke air tergenang bisa besar( ? 10 kg/ha/hari) sejalan dengan rendahnya kehilangan karena volatilisasi NH2.
Pengelolaan umum N
Tanaman yang kahat N
dengan mudah dapat diperbaki karena tanaman cepat tanggap terhadap pupuk N.
Tanggapan tanaman terhadap pupuk N ini sudah dapat terlihat dalam waktu 2-3
hari. Tanggapan terhadap pupuk ini dapat terlihat dari warna daun, yaitu
menjadi lebih hijau dan pertumbuhan vegetative lebih baik.
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar