Semua petani pasti ingin hasil panennya tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh petani agar produksi padi mencapai optimal adalah bagaimana petani bisa mengupayakan bulir-bulir padi (gabah) bisa berisi penuh (bernas). Bahkan beberapa rekan petani ada yang menyemprotkan pestisida tertentu agar padinya menjadi bernas (walaupun sebenarnya bukan peruntukannya). Katanya sih jka disemprot dengan pestisida tsb padi menjadi menthes dan bersih. Ya mungkin saja karena mengandung zat tertentu sehingga menimbulkan efek tersebut. Gabah yang berisi penuh (bernas) akan mempengaruhi berat dan kualitas gabah lebih baik, sehingga produksi menjadi naik, harga gabah menjadi lebih tinggi.
Tetapi sebaliknya apabila banyak gabah yang hampa, selain mengakibatkan produksi turun, mutu gabahpun kurang baik, sehingga harga gabah dibawah standar, pendapatan petani menjadi berkurang, sedangkan input yang dikeluarkan sangat tinggi.
Sebenarnya,
menurut agritani, gabah yang hampa disebabkan oleh banyak faktor, antar lain:
1. Adanya
serangan hama dan penyakit
Di mana ada tanaman padi ditanam
pasti akan ditemukan yang namanya hama atau penyakit dari berbagai macam jenis
dan akan mengganggu tanaman padi tersebut. Salah satu hama yang menyerang padi
adalah walang sangit. Walang sangit merusak bulir padi pada fase pemasakan
dengan cara menghisap butiran gabah yang sedang mengisi. Akibatnya beras
berubah warna dan mengapur serta gabah menjadi hampa.
2. Penyerapan
pupuk yang kurang maksimal
Maksudnya begini, sebenarnya
petani kita sudah memberikan pupuk
dengan jumlah yang cukup, namun unsure-unsur yang ada dalam pupuk tersebut
tidak dapat diserap oleh akar tanaman dengan optimal, sehingga pengisian gabah
akan terganggu. Hal ini terjadi karena tanah
sudah tidak mampu mengurai bahan-bahan atau unsur-unsur yang ada pada pupuk
tadi. Kenapa tanah tidak mampu mengurai? Karena keanekaragaman hayati sudah
rendah sehingga tidak mampu mengurai dengan optimal. Atau istilah gampangya
tanah kita sudah sakit, yang ditandai dengan rendahnya bahan organik yang ada
dalam tanah. Untuk membuat tanah kita sehat kembali, yang perlu dilakukan
antara lain: olah tanah dengan sempurna dan berikan pupuk
kompos/kandang/bokashi minimal 2 ton/ha per musim, sehingga bahan organik dalam
tanah meningkat. Jika bahan organik dalam tanah tinggi akan tercipta
keanekaragaman hayati. Dengan kondisi seperti ini penyerapan unsure hara dalam
pupuk akan maksimal.
3. Kurang
jenis pupuk/hara tertentu
Kadang-kadang ada petani
yang mempunyai tanaman padi yang subur, daun terlihat hijau namun setelah fase
pemasakan bulir, eeh.. ternyata banyak gabah yang gabug (hampa). Jika ada
kondisi seperti ini kemungkinan adalah tanaman padi itu kekurangan unsure Kalium
(K) atau lebih mudahnya kekurangan pupuk yang mengandung Kalium, dalam hal ini
pupuk KCL atau pupuk NPK dengan kadar K nya yang tinggi. Apalagi jika jeraminya
tidak pernah dikembalikan kesawah dan juga tidak pernah dikasih pupuk kandang,
sehingga lahan menjadi kekurangan unsure K. Untuk menghindari hal ini terjadi,
maka gunakanlah pupuk berimbang atau sesuai dengan rekomendasi pemupukan dari
pemerintah.
Gabah yang hampa juga
bisa disebabkan karena kekurangan unsur N (Nitrogen). Bila hal ini yang terjadi tanaman padi dengan kondisi daun sudah
menguning tetapi malai belum menguning, sehingga daun sudah tidak mampu mensuplai
makanan untuk dibawa ke bulir padi, akibatnya malai yang tidak dapat kiriman
makanan akan menjadi hampa. Untuk menghindari hal ini terjadi, upayakan
pemupukan yang dilakukan tepat waktu, jenis, dan dosisnya.
4. Faktor
lain-lain
Faktor ini bisa saja dari
cuaca yang tidak mendukung ketika terjadi pembuahan. atau ada faktor lain yang bisa pembaca
tambahkan, silahkan saja yah..
Demikian artikel mengenai penyebab
gabah menjadi hampa. Semoga setelah membaca artikel ini, para petani kita hasil
panennya bernas semua sehingga pendapatannya naik berlipat-lipat, aamiin….Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar