Jumat, 29 Januari 2016

Mengapa Gabah menjadi Hampa?


Semua petani pasti ingin hasil panennya tinggi. Salah satu upaya yang  dilakukan oleh petani agar produksi padi mencapai optimal adalah bagaimana petani bisa mengupayakan bulir-bulir padi (gabah) bisa berisi penuh (bernas). Bahkan  beberapa rekan petani ada yang menyemprotkan  pestisida tertentu agar padinya menjadi bernas (walaupun sebenarnya bukan peruntukannya). Katanya sih jka disemprot dengan pestisida tsb padi menjadi menthes dan bersih. Ya mungkin saja karena mengandung zat tertentu sehingga menimbulkan efek tersebut. Gabah yang berisi penuh (bernas) akan mempengaruhi berat dan kualitas gabah lebih baik, sehingga produksi menjadi naik, harga gabah menjadi lebih tinggi.

Tetapi sebaliknya apabila banyak gabah yang hampa, selain mengakibatkan produksi turun, mutu gabahpun kurang baik, sehingga harga gabah dibawah standar, pendapatan petani menjadi berkurang, sedangkan input yang dikeluarkan sangat tinggi.
Sebenarnya, menurut agritani, gabah yang  hampa  disebabkan oleh banyak faktor, antar lain:



1.      Adanya serangan hama dan penyakit
Di mana ada tanaman padi ditanam pasti akan ditemukan yang namanya hama atau penyakit dari berbagai macam jenis dan akan mengganggu tanaman padi tersebut. Salah satu hama yang menyerang padi adalah walang sangit. Walang sangit merusak bulir padi pada fase pemasakan dengan cara menghisap butiran gabah yang sedang mengisi. Akibatnya beras berubah warna dan mengapur serta gabah menjadi hampa.

2.      Penyerapan pupuk yang kurang maksimal
Maksudnya begini, sebenarnya petani kita sudah  memberikan pupuk dengan jumlah yang cukup, namun unsure-unsur yang ada dalam pupuk tersebut tidak dapat diserap oleh akar tanaman dengan optimal, sehingga pengisian gabah akan terganggu.  Hal ini terjadi karena tanah sudah tidak mampu mengurai bahan-bahan atau unsur-unsur yang ada pada pupuk tadi. Kenapa tanah tidak mampu mengurai? Karena keanekaragaman hayati sudah rendah sehingga tidak mampu mengurai dengan optimal. Atau istilah gampangya tanah kita sudah sakit, yang ditandai dengan rendahnya bahan organik yang ada dalam tanah. Untuk membuat tanah kita sehat kembali, yang perlu dilakukan antara lain: olah tanah dengan sempurna dan berikan pupuk kompos/kandang/bokashi minimal 2 ton/ha per musim, sehingga bahan organik dalam tanah meningkat. Jika bahan organik dalam tanah tinggi akan tercipta keanekaragaman hayati. Dengan kondisi seperti ini penyerapan unsure hara dalam pupuk akan maksimal.

3.      Kurang jenis pupuk/hara tertentu
Kadang-kadang ada petani yang mempunyai tanaman padi yang subur, daun terlihat hijau namun setelah fase pemasakan bulir, eeh.. ternyata banyak gabah yang gabug (hampa). Jika ada kondisi seperti ini kemungkinan adalah tanaman padi itu kekurangan unsure Kalium (K) atau lebih mudahnya kekurangan pupuk yang mengandung Kalium, dalam hal ini pupuk KCL atau pupuk NPK dengan kadar K nya yang tinggi. Apalagi jika jeraminya tidak pernah dikembalikan kesawah dan juga tidak pernah dikasih pupuk kandang, sehingga lahan menjadi kekurangan unsure K. Untuk menghindari hal ini terjadi, maka gunakanlah pupuk berimbang atau sesuai dengan rekomendasi pemupukan dari pemerintah.
Gabah yang hampa juga bisa disebabkan karena kekurangan unsur  N (Nitrogen). Bila hal ini yang terjadi  tanaman padi dengan kondisi daun sudah menguning tetapi malai belum menguning, sehingga daun sudah tidak mampu mensuplai makanan untuk dibawa ke bulir padi, akibatnya malai yang tidak dapat kiriman makanan akan menjadi hampa. Untuk menghindari hal ini terjadi, upayakan pemupukan yang dilakukan tepat waktu, jenis, dan dosisnya.

4.      Faktor lain-lain
Faktor ini bisa saja dari cuaca yang tidak mendukung ketika terjadi pembuahan.  atau ada faktor lain yang bisa pembaca tambahkan, silahkan saja yah..

Demikian artikel mengenai penyebab gabah menjadi hampa. Semoga setelah membaca artikel ini, para petani kita hasil panennya bernas semua sehingga pendapatannya naik berlipat-lipat, aamiin….Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar