Selasa, 13 Januari 2015

Tips Menyimpan Sayuran Daun agar Lebih Awet



Sayuran daun yang umumnya berwarna hijau memiliki kelebihan dibandingkan jenis sayuran lain karena mengandung klorofil. Menurut ahli gizi, struktur kimia klorofil hampir sama dengan haemoglobin, sehingga bisa merangsang pembentukan sel darah merah. Dengan konsumsi makanan yang mengandung antioksidan yang cukup seperti sayuran daun, juga akan mencegah timbulnya penyakit kanker pada manusia.
Dibandingkan dengan jenis sayuran yang lain, sayuran daun memiliki daya simpan yang relatif pendek. Pada suhu kamar, penyimpanan lebih dari 1 hari menjadikan sayuran daun tampak layu dan kuning. Perubahan ini tentunya akan menurunkan nilai gizi dan daya tarik dari sayuran tersebut.  Berbeda dengan sayuran buah yang bisa disimpan sampai tiga hari pada suhu kamar, dan sayuran umbi yang bisa tahan lebih dari sebulan. Berikut tips menyimpan sayuran daun dalam almari es agar
lebih awet:

Mencuci sebelum disimpan
Cucilah sayuran sampai bersih, dengan air yang mengalir. Diharapkan kotoran dan residu pestisida juga ikut hilang bersama aliran air. Adanya kotoran yang menempel akan memicu tumbuhnya mikroba yang menyebabkan sayuran cepat busuk selama penyimpanan.

Membuang bagian yang busuk dan berpenyakit
Pilihlah sayuran yang berwarna hijau dan utuh. Artinya daun yang keriting atau berlubang karena serangan hama/penyakit sebaiknya dibuang. Sayuran yang terkena hama/penyakit ini bila ikut disimpan akan mempengaruhi daun lain yang sehat. Selain itu juga agar tidak berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi.

Memotong sayuran
Potonglah sayuran daun sesuai dengan kebutuhan. Biasanya bagian batang diambil hanya sedikit. Hal ini akan lebih efisien tempat selama penyimpanan danefisien waktu di mana sayuran bisa langsung dimasak.

Memasukkan dalam wadah berlubang
Wadah yang digunakan bisa dari  plastic yang berlubang atau atau wadah lain yang memungkinkan  aerasi udara selama penyimpanan. Sayuran, walaupun sudah dipanen/terlepas dari pohonnya, masih mengalami pernafasan selama penyimpanan. Dengan wadah berlubang memungkinkan sayuran masih bisa bernafas, dan CO2 bisa dikeluarkan lewat lubang yang ada. Penyimpanan sayuran dalam wadah tertutup rapat, akan menjadikan kondisi panas karena produksi CO2, sehingga sayuran cepat busuk. Sebaliknya penyimpanan tidak dalam wadah/plastic, atau dibiarkan terbuka menjadikan sayuran banyak kehilangan air sehingga cepat layu.
Sumber:  Sinar Tani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar