Sayuran daun yang umumnya berwarna hijau memiliki kelebihan
dibandingkan jenis sayuran lain karena mengandung klorofil. Menurut ahli gizi,
struktur kimia klorofil hampir sama dengan haemoglobin, sehingga bisa
merangsang pembentukan sel darah merah. Dengan konsumsi makanan yang mengandung
antioksidan yang cukup seperti sayuran daun, juga akan mencegah timbulnya
penyakit kanker pada manusia.
Dibandingkan dengan jenis sayuran yang lain, sayuran daun
memiliki daya simpan yang relatif pendek. Pada suhu kamar, penyimpanan lebih
dari 1 hari menjadikan sayuran daun tampak layu dan kuning. Perubahan ini
tentunya akan menurunkan nilai gizi dan daya tarik dari sayuran tersebut. Berbeda dengan sayuran buah yang bisa disimpan
sampai tiga hari pada suhu kamar, dan sayuran umbi yang bisa tahan lebih dari
sebulan. Berikut tips menyimpan sayuran daun dalam almari es agar
lebih awet:
Mencuci sebelum disimpan
Cucilah
sayuran sampai bersih, dengan air yang mengalir. Diharapkan kotoran dan residu
pestisida juga ikut hilang bersama aliran air. Adanya kotoran yang menempel
akan memicu tumbuhnya mikroba yang menyebabkan sayuran cepat busuk selama
penyimpanan.
Membuang bagian yang busuk dan berpenyakit
Pilihlah
sayuran yang berwarna hijau dan utuh. Artinya daun yang keriting atau berlubang
karena serangan hama/penyakit sebaiknya dibuang. Sayuran yang terkena
hama/penyakit ini bila ikut disimpan akan mempengaruhi daun lain yang sehat.
Selain itu juga agar tidak berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi.
Memotong sayuran
Potonglah
sayuran daun sesuai dengan kebutuhan. Biasanya bagian batang diambil hanya
sedikit. Hal ini akan lebih efisien tempat selama penyimpanan danefisien waktu
di mana sayuran bisa langsung dimasak.
Memasukkan dalam wadah berlubang
Wadah yang digunakan bisa dari plastic yang berlubang atau atau wadah lain
yang memungkinkan aerasi udara selama
penyimpanan. Sayuran, walaupun sudah dipanen/terlepas dari pohonnya, masih
mengalami pernafasan selama penyimpanan. Dengan wadah berlubang memungkinkan
sayuran masih bisa bernafas, dan CO2 bisa dikeluarkan lewat lubang yang ada.
Penyimpanan sayuran dalam wadah tertutup rapat, akan menjadikan kondisi panas
karena produksi CO2, sehingga sayuran cepat busuk. Sebaliknya penyimpanan tidak
dalam wadah/plastic, atau dibiarkan terbuka menjadikan sayuran banyak
kehilangan air sehingga cepat layu.
Sumber: Sinar Tani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar