Minggu, 10 Mei 2015

Identifikasi dan Pengendalian Hama Utama Padi


Padi merupakan komoditi pertanian yang paling luas dibudidayakan oleh masyarakat/petani. Namun berbagai hambatan sepertinya datang silih berganti ketika menanam padi, mulai dari cuaca/iklim, ketersediaan air sampai banyaknya hama dan penyakit yang siap menyerang tanaman padi tsb. Kali ini saya akan menulis cara-cara identifikasi dan pengendalian hama – hama yang paling sering menyerang tanaman padi. Namun sebelum masuk ke teknis identifikasi dan pengendalian hama pada tanaman padi tersebut perlu saya sampaikan pengertian-pengertian istilah yang sering muncul ketika kita mendengar tanaman padi.

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
 adalah organisme yg mengganggu pertumbuhan tanaman pokok, yg.dpt menimbulkan kerusakan dan dapat merugikan petani.

Hama
adalah opt yang dapat dilihat dengan kasat mata seperti : serangga, tikus, keong dsb

 Penyakit
 adalah mikroorganisme patogen yg.tdk dpt dilihan dengan kasat mata yg. Berupa : cendawan, bakteri dan virus

PENGENDALIAN
Pengendalian adalah upaya manusia untuk menekan besarnya populasi opt sampai pada batas tidak menimbulkan kerusakan tanaman yang dapat menimbulkan kerugian bagi petani/perusahaan 

Macam /Jenis Pengendalian
     1.  Scr. Mekanis – fisik
     2.  Scr. Kultur teknis
     3.  Scr. Biologis/agens hayati/nabati
     4.   Scr, kimiaw i
     5.   Karantina perundangan.

Langkah-langkah pengendalian
      Pengamatan dini
      Identifikasi jenis-jenis opt
      Tentukan ambang ekonomi
      Tetapkan alternatif pengendalian

Hama-hama tanaman padi
      12 jenis hama utama
      Tikus
      Wereng batang coklat (wbc)
      Penggerek batang
      Lalat bibit / lalat daun
      Ganjur
      Wereng hijau
      Hama putih palsu
      Walang sangit
      Ulat grayak
      Kepinding tanah
      Keong
      Orong – orong
           Burung
 Itulah sedikit tentang identifikasi dan pengendalian hama pada tanaman padi. Lain kali akan saya posting cara pengendalian masing-masing hama yang menyerang padi tersebut.
Semoga bermanfaat ya...

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Terimakasih atas kunjungannya,..Cara menanam Tomat di lahan sawah atau tegal, pada dasarnya sbb;
      1. Benih direndam dulu dengan air hangat (500C) atau larutan Previcur N (1 ml/l) selama satu jam. Benih disebar merata pada persemaian dengan media berupa campuran tanah + kompos (1:1) lalu ditutup dg daun pisang selama 2-3 hari. Setelah umur 7-8 hari bibit dipindahkan ke polibag kecil dengan media yang sama. Bibit siap ditanam setelah umur 3 minggu.
      2. Pengolahan lahan, dibuat guludan dengan lebar 60 cm atau bedengan dengan lebar 120 cm sampai 160 cm, tinggi guludan ±30 cm, lubang tanam dibuat dengan jarak antar barisan 60-80 cm dan jarak dalam barisan 40-50 cm.
      3. Bibit tomat berumur 3-4 minggu dari persemaian ditanam dalam lubang tanam yg sudah disediakan.
      4. Pemupukan, sebaiknya digunakan pupuk kandang yang sudah terfermentasi kira-kira 1 kg/lubang tanam (30 ton/ha). Sedangkan pupuk buatan berupa pupuk NPK 15-15-15 denghan dosis 1000-1200 kg/ha atau jika menggunakan pupuk tunggal berupa Urea 125 kg/ha, ZA 300kg/ha, TSP 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha.
      Pupuk kandang, setengah dosis Urea dan ZA, pupuk TSP dan KCl diberikan pada tiap lubang tanam, 2-7 hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar. Sisa pupuk Urea dan ZA diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam dengan cara ditugal 10 cm dikiri dan kanan tanaman tomat. Setelah itu tinggal perawatannya sampai panen. Selamat mencoba

      Hapus