Padi merupakan komoditi pertanian yang paling
luas dibudidayakan oleh masyarakat/petani. Namun berbagai hambatan sepertinya datang
silih berganti ketika menanam padi, mulai dari cuaca/iklim, ketersediaan air
sampai banyaknya hama dan penyakit yang siap menyerang tanaman padi tsb. Kali
ini saya akan menulis cara-cara identifikasi dan pengendalian hama – hama yang
paling sering menyerang tanaman padi. Namun sebelum masuk ke teknis
identifikasi dan pengendalian hama pada tanaman padi tersebut perlu saya sampaikan
pengertian-pengertian istilah yang sering muncul ketika kita mendengar tanaman
padi.
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
adalah organisme yg mengganggu pertumbuhan
tanaman pokok, yg.dpt menimbulkan kerusakan dan dapat merugikan petani.
Hama
adalah opt
yang dapat dilihat dengan kasat mata seperti : serangga, tikus, keong dsb
Penyakit
adalah mikroorganisme patogen yg.tdk dpt
dilihan dengan kasat mata yg. Berupa : cendawan, bakteri dan virus
PENGENDALIAN
Pengendalian adalah upaya manusia untuk
menekan besarnya populasi opt sampai pada batas tidak menimbulkan kerusakan
tanaman yang dapat menimbulkan kerugian bagi petani/perusahaan
Macam /Jenis Pengendalian
1. Scr. Mekanis – fisik
2. Scr. Kultur teknis
3. Scr. Biologis/agens
hayati/nabati
4. Scr, kimiaw i
5. Karantina perundangan.
Langkah-langkah pengendalian
•
Pengamatan
dini
•
Identifikasi
jenis-jenis opt
•
Tentukan
ambang ekonomi
•
Tetapkan
alternatif pengendalian
Hama-hama tanaman padi
•
12
jenis hama utama
•
Tikus
•
Wereng
batang coklat (wbc)
•
Penggerek
batang
•
Lalat
bibit / lalat daun
•
Ganjur
•
Wereng
hijau
•
Hama
putih palsu
•
Walang
sangit
•
Ulat
grayak
•
Kepinding
tanah
•
Keong
•
Orong
– orong
Burung
Itulah sedikit tentang identifikasi dan pengendalian hama pada tanaman padi. Lain kali akan saya posting cara pengendalian masing-masing hama yang menyerang padi tersebut.
Semoga bermanfaat ya...
Semoga bermanfaat ya...
cara menanam tomat gimana ya gan?
BalasHapusTerimakasih atas kunjungannya,..Cara menanam Tomat di lahan sawah atau tegal, pada dasarnya sbb;
Hapus1. Benih direndam dulu dengan air hangat (500C) atau larutan Previcur N (1 ml/l) selama satu jam. Benih disebar merata pada persemaian dengan media berupa campuran tanah + kompos (1:1) lalu ditutup dg daun pisang selama 2-3 hari. Setelah umur 7-8 hari bibit dipindahkan ke polibag kecil dengan media yang sama. Bibit siap ditanam setelah umur 3 minggu.
2. Pengolahan lahan, dibuat guludan dengan lebar 60 cm atau bedengan dengan lebar 120 cm sampai 160 cm, tinggi guludan ±30 cm, lubang tanam dibuat dengan jarak antar barisan 60-80 cm dan jarak dalam barisan 40-50 cm.
3. Bibit tomat berumur 3-4 minggu dari persemaian ditanam dalam lubang tanam yg sudah disediakan.
4. Pemupukan, sebaiknya digunakan pupuk kandang yang sudah terfermentasi kira-kira 1 kg/lubang tanam (30 ton/ha). Sedangkan pupuk buatan berupa pupuk NPK 15-15-15 denghan dosis 1000-1200 kg/ha atau jika menggunakan pupuk tunggal berupa Urea 125 kg/ha, ZA 300kg/ha, TSP 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha.
Pupuk kandang, setengah dosis Urea dan ZA, pupuk TSP dan KCl diberikan pada tiap lubang tanam, 2-7 hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar. Sisa pupuk Urea dan ZA diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam dengan cara ditugal 10 cm dikiri dan kanan tanaman tomat. Setelah itu tinggal perawatannya sampai panen. Selamat mencoba